Minggu, 20 November 2011

Biar Foto Yang Bicara (bag. 4)


Bike In BW
iso: 800
f: 5,6
flash: soft

Sebetulnya bukan dalam rangka pengen foto-foto sih, cuma kebetulan si bapak pengendara sepeda tersebut lewat saat saya dan teman-teman lagi ngopi bareng di cafe langganan kita. Kegiatan yang paling menyenangkan setelah sedikit lelah dengan beberapa urusan ya ngopi sore-sore. Yang lain pada mesen kopi olahan semua: caffe latte lah, machiato lah, saya tetap dengan kopi original favorit, Sidikalang Coffee, it's the best flavour of Indonesian Coffee lho..!. Postingan ini masih merupakan lanjutan dari postingan dengan judul yang sama, hanya saja sudah sampai pada bagian 4. Semoga masih bisa posting foto-foto lagi, karena akhir-akhir ini juga sudah tidak pernah hunting. Hmm, buat sahabat-sahabat, salam jepret..!

Rabu, 16 November 2011

The Stereotype

Wah, udah agak lama juga saya gak blogging nih. Maklum, ada beberapa kesibukan di kampung halaman yang harus saya lakukan menunggu wisuda (uhuy deh, hehe). Anyway, pastinya setiap diri dari kita selalu mengalami hal-hal baru yang kita temui di lingkungan kita, baik itu lingkungan lama atau lingkungan yang baru kita kenali. Ada beberapa orang yang cepat melakukan adaptasi dan ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat berbaur dengan lingkingan yang baru. Kalau saya sendiri sih bingung, tergolong cepat beradaptasi atau lambat karena menurut saya tidak ada standar pasti mengenai teknik berkomunikasi dengan orang-orang tertentu. Misalnya, di sebuah instansi pendidikan yang di dalamnya terdapat dosen-dosen pengajar, biasanya pembahasan hanya seputar jadwal masuk dan pembahasan materi yang akan dibawakan. Beda lagi di sebuah perusahaan yang di dalamnya terdapat proyek-proyek deadline, pembahasan biasanya seputar waktu yang udah mepet dan uang masuk ini itu. Dalam proses adaptasi tersebut, terkadang juga terdapat semacam perselisihan yang harus disikapi dengan bijak.

Hmm, pembahsan jadi kemana-mana nih, hehe, mungkin karena saya juga merasakan bagaimana mulai beradaptasi dengan lingkungan baru kali ya?. Sebetulnya ada sedikit permasalahan yang membuat saya akhir-akhir ini agak risih. Padahal biasanya saya tergolong tidak peduli dengan masalah-masalah seperti ini. Entah kenapa sesekali ada prasangka yang tidak baik kepada beberapa orang. Hal tersebut juga karena ada beberapa indikasi yang mengarahkan mereka seperti yang saya fikirkan. Huh, entahlah, tapi untuk apa saya memepermasalahkan hal tersebut, toh itu bukan urusan saya. Tapi tetap saja ada perasaan tidak enak. Kemarin diskusi dengan abang saya, dia hanya sedikit tertawa dan bilang saya harus maklum. Katanya saya yang terlalu idealis, semuanya harus sesuai prosedur, padahal, kenyataannya dalam lapangan, harus ada negosiasi tersembunyi demi kelancaran. Kamu masih seger, baru keluar dari kampus, nanti juga kamu ngerti, begitu katanya.

Ah, entahlah, saya juga gak mau lama-lama mikirin hal tersebut. Semoga hanya sebuah prasangka yang terlintas. Apakah sahabat-sahabat juga pernah merasakan hal serupa?. Apapun itu, semoga kita selalu dalam lindungan Allah, dijauhkan dari prasangka-prasangka yang tidak baik.

Senin, 07 November 2011

River

Nani mo ka mo umaku yukanai modokashisa ni
Aseru kimochi wo osaete
Hagayusa to iradatashisa ni kokoro midare
Kakaekonda hiza kozou

Kuyashisa wo koraete namida ni furuete

Naita yoru ga akeru

Sou

Tashika ni kimi no iu toori da yo
Ima nara hikikaeseru keredomo
Tsumaranai iji wo haritsuduketeru
Arukihajimeta ijou akiramenai

Mou ichido kono te ni chansu wo..


Subete kono mune no naka ni shimatte okou

Yume ga kanau made..

Yarusenai hakanasa ni mi wo yudaneru hodo

Sonna ayaui jidai ni
Agaitemo te no todokanai kishi wo mezashi
Muga muchuu de oyoida

Nagare ni sakarau koe mo agerarenai

Yukitomari no basho de

Sou

Ai ga subete tasukeru to wa
Omowanai dakedo kimi no hohoemi
Kokoro wo iyasu sono kuchibiru ni
Tachiagaru yuuki wo morau no sa

Mou ichido kono te ni chansu wo..


Kawa no nagare wa kyou mo hageshii keredo

Kimi no te wa hanasanai
Itsumo kono mune no naka no ai wo shinjiteiyou
Yume ga kanau made..

Sou

Ai ga subete wo tasukeru to wa
Omowanai dakedo kimi no hohoemi
Kokoro wo iyasu sono kuchibiru ni
Tachiagaru yuuki wo morau no sa

Tashika ni kimi no iu toori da yo

Ima nara hikikaeseru keredomo
Tsumaranai iji wo haritsuduketeru
Arukihajimeta ijou akiramenai

Mou ichido kono te ni chansu wo..


Kawa no nagare wa kyou mo hageshii keredo

Kimi no te wa hanasanai
Itsumo kono mune no naka no ai wo shinjiteiyou
Yume ga kanau made..

Selasa, 01 November 2011

Kyo Daily Notes 03

Waktu memang mengajarkan banyak hal, dari mulai kejadian-kejadian yang mengiringinya sampai pada proses yang terkadang sering disebut sebagai penyesalan. Banyak orang telah menyia-nyiakan waktu, padahal sedetikpun dari waktu yang telah diberikan kepada kita tidak akan pernah datang kembali. Dalam beberapa kajian ilmiah mengatakan bahwa waktu adalah persepsi yang kita bentuk sendiri untuk memberikan skala (nilai) terhadap runtutan proses yang didalamnya terdapat banyak kemungkinan yang bersifat abstrak. Keputusan yang kita ambil saat ini, akan mempunyai dampak yang mempengaruhi kedaan kita disaat yang akan datang, oleh sebab itu Allah memberikan kita akal yang dengan itu kita dapat menggunkannya dengan baik sehingga menghasilkan keputusan yang dibarengi dengan logika yang matang.

Setidaknya, itulah pelajaran yang berhasil diambil Kyo. Ya, Kyo yang telah resign dari perusahaan teman abangnya tersebut kini telah melewati masa-masa yang sangat dilematis. Setelah beberapa hari yang lalu Kyo disodorkan Opening Letter oleh perusahaan yang baru mewawancarainya kemarin lalu membawanya ke rumah untuk memepelajarinya dan mendiskusikan isi surat tersebut dengan saudara-saudaranya. Awalnya, Kyo sangat bersemangat dan menyetujui surat yang berisi kesepakatan dan kontrak tersebut. Ternyata, tidak hanya sebuah keraguan yang pada awalnya hanya terfikirkan oleh Kyo, tetapi memang beberapa poin dari surat tersebut tidak sesuai dengan kemauannya begitu juga saran dari saudara-saudaranya. Kalau Kyo menyetujuinya, keterikatan tersebut kurang menguntungkan dari beberapa hal. Oleh sebeb itu, setelah perundingan dan pembahasan, Kyo memutuskan untuk membatalkan menandatanganinya. Kembali ke rencana awal, sambil mengembangkan diri, sekali lagi Kyo harus bersabar untuk mendapatkan ijazahnya. Waktu telah mengajarkan banyak hal untuk Kyo, dan dia yakin tidak akan pernah menyesal membatalkan menandatangani surat tersebut.

Hari ini sangat cerah, rugi sekali rasanya kalau tidak dinikmati. Begitu bathin Kyo dalam hati, sambil mengeluarkan sepedanya dan membawa kamera, Kyo pergi menikmati indahnya sore itu.

"ah, terima kasih semuanya, ternyata saya hanya kurang bersyukur.."