Minggu ini akan menjadi sederetan hari yang cukup melelahkan bagi Kyo. Bagaimana tidak, hari ini saja dia masuk kantor pagi hari lalu mengerjakan beberapa tugasnya dengan terburu-buru lalu membawa pulang sisanya. Ya, hari ini Kyo lebih cepat pulang, bahkan sangat cepat, sekitar jam 9 pagi dia sudah permisi dari tempat kerjanya untuk menumpang bus tujuan Medan. Kali ini Kyo dibantu oleh teman kerjanya yang secara struktural setingkat diatasnya untuk merancang sebuah alasan yang dapat diterima agar dia dapat permisi pulang. Alasan yang dipakai kali ini adalah: Kyo harus hadir langsung sebagai saksi pengukuran tanah tetangga samping rumahnya yang sedang dalam silang sengketa dengan tanah rumahnya sendiri. Wah, alasan kompleks macam ini hanya bisa diciptakan oleh master tipu sekalas Bang E*win, hehe. Karena ini menyangkut perkara hukum Kyo diizinkan, dan Kyo berhutang terima kasih sama pencetus alasan ini karena tadi tidak sempat mengucapkannya. Bang E*win sih sangat yakin, katanya begini, tenang aja kau, dulu juga waktu seumur kau, aku sering lompat sana-sini nyari kerja yang baru, yah kalo kebetulan waktu interviewnya hari kerja dan surat sakit udah kebanyakan, biasanya kita akan berfikir lebih canggih lagi.
Sesampainya di rumah, Kyo langsung bersiap, cuma bawa baju dua biji terus ke terminal bus, kali ini Kyo tidak naik kereta api karena yang jam pagi sudah lewat, yang ada cuma bus-bus kecil KUPJ yang larinya secepat kilat, walaupun di dalam deg-degan. Bersyukur juga sih, walau selama perjalanan bang supir tikung sana-sini kayak Lorenzo, kami sampai di Medan sekitar setengah 2 siang. Karena Kyo sudah set dari awal, Kyo hanya meletakkan tas di kontrakan abangnya lalu meminjam sepeda motornya dan melaju ke Hotel Danau Toba.
Lalu apa sebenarnya yang membuat Kyo harus datang ke Medan terburu-buru seperti ini?. Alasannya adalah karena Kyo akan mengikuti sebuah seleksi penerimaan pegawai baru di sebuah Bank Pembangunan Daerah, makanya dia harus menghadiri seleksi tersebut yang diadakan jam 3. Keluarganya cukup mendukung, yang penting gak jadi masalah di tempat kerja yang sekarang. Abangnya juga sering memberikan masukan agar tidak lupa mencari yang lebih baik dan cepat puas. Apalagi kalau seperti sekarang, pekerjaannya tidak berhubungan dengan basic pendidikannya, makanya Kyo ingin sekali berkarir sesuai pendidikannya. Walaupun beberapa waktu yang lalu dia sudah punya pengalaman tidak diterima di bank yang terkenal akan produk KPR-nya, yah mungkin memang belum rezeki. Tapi yang terpenting adalah terus mencoba dan berusaha, hasilnya kembalikan pada Allah saja, karena gak mungkin Dia cuekin orang-orang yang sudah berusaha, dia selalu bersama orang yang berusaha, sambil berdoa juga.
Sekarang, Kyo malah sedang santai sebentar di rumah kontrakan abangnya sambil menunggu keberangkatan kereta tujuan kampung halamannya. Kereta api yang berangkat malam sampainya sekitar subuh, paginya dia masih harus bekerja lagi seperti biasa. Luar biasa capek tapi, semangat..!