Sabtu, 01 September 2012

Be A Tricky Businessman

Kemarin, untuk menjaga tali silaturahmi tetap terjaga (dengan maksud tertentu pula, hehe) saya ikut ngumpul lagi di Risk Cafe. Satu spesies lagi yang banyak menyampah disana adalah Aduhai, hehe. Sahabat-sahabat pasti heran kan, apasih artinya Aduhai, kok aneh gitu namanya. Aduhai itu adalah (menurut senior-senior, hehe) singkatan dari Agen Dunia Akhirat, haha. Ya, itu merupakan satu jenis profesi yang kata teman-teman saya adalah kerjaan Dewa. Agen Dunia Akhirat ini bisa ngurus apaaa aja, mulai dari jual beli tanah, rumah, barang-barang elektronik, ngurusin SIM, ngurusin STNK, ngurus silang sengketa, ngurus surat izin ini itu, bahkan ijazah, dan lain sebagainya. Mereka juga terkenal dekat dengan lembaga-lembaga pembiayaan mikro bahkan bank. Banyak masyarakat pedalaman yang percaya dengan kemampuan mereka yang terkadang tidak dapat dibayar dengan harga murah itu. Menurut saya, kegiatan mereka itu patut diacungi jempol, yang penting, asalkan orang yang dibantu tersebut mampu menyediakan dana untuk mengurusi sesuatu dengan cepat, urusan pasti selesai. Apalagi di negara tercinta kita ini.

Saya tidak pernah memandang rendah mereka, bahkan terkadang saya sangat banyak belajar dari mereka. Tak bisa dipungkiri, pekerjaan lama saya memang membuat saya banyak berhubungan dengan mereka, terutama jika saya yang dulu mulai curiga dengan kelakuan marketing kami yang menyerahkan berkas seenaknya pada saya. Saat itu, saya langsung menelepon salah satu teman Aduhai saya dan menanyakan tentang calon nasabah yang diajukan itu. Yah, tak jarang yang disodorkan teman-teman marketing itu adalah blacklist yang rata-rata sudah direject oleh bank lain. Setidaknya itu meringankan pekerjaan saya saat itu karena tidak perlu susah-susah menunggu hasil BI Checking. Sekarangpun, saya banyak mengandalkan jasa mereka, karena mereka terkenal memiliki channel-channel yang kuat di setiap tempat, setidaknya untuk memulai bisnis, hal pertama yang harus diperhatikan adalah relasi. Walaupun mereka bukan dari kalangan yang mengecap bangku universitas, tapi mereka adalah orang-orang dengan skill-skill negosiasi yang mengagumkan. Dengan berbagai trik, mulai dari faktor praktis, income yang menggiurkan, menggunakan bahasa daerah, latar belakang suku, persaudaraan, dan lain sebagainya.

Saya pernah membaca beberapa buku manajemen pemasaran yang menurut saya tidak terlalu berat. Dan apabila saya coba mencari persamaan apa yang dilakukan mereka dan sedikit intisari yang ada dibuku, Subhanallah, semuanya hanya tentang perbedaan bahasa penyampaian, di kehidupan nyata, yang mereka lakukan jauh lebih realistis, semuanya berorientasi pada pendekatan. Ya, pendekatan adalah strategi dominan dalam pemasaran, yang dikatakan di buku memang penuh dengan bahasa teknis yang sebetulnya banyak orang melakukannya tanpa sadar. Yah, tapi namanya juga saya masih newbie, terkadang metode yang dilakukan masih agak kaku. Saya jadi teringat beberapa hari yang lalu, orang yang dulunya menjadi nasabah tempat saya bekerja dan saat itu saya yang mengurusi pengajuannya, dan alhamdulillah sekarang usaha bahan bangunannya berjalan lancar, dia cukup heran dan sedikit terkejut saat saya meneleponnya kembali dan bertanya tentang kabarnya serta bertanya tentang anaknya yang tahun ini masuk SMA. Yang bikin dia heran, kenapa saya masih ingat dan peduli tentang semua itu, padahal sudah cukup lama saya tidak berkomunikasi dengannya semenjak saya keluar. Saya bilang aja, loh, masa sih saya lupa Pak, kan kita dulu sering cerita-cerita. Setelah ngobrol cukup lama, baru saya sampaikan maksud saya bahwa saya ingin mewakili teman saya agar bapak menjadi salah satu pemasok bahan-bahan konstruksi di kerjaan teman saya (teringan Mas Ren, haha).

Sedikit pendekatan dan negosiasi, timbullah kesepakatan, hehe. Harga? miringlah.. namanya juga sahabatan sama si bapak, hehe. Walaupun awalnya dia agak heran, tapi sepertinya sisi kepedulian bisa digunakan untuk keperluan tertentu. Hmm, tenang aja pak, kalau tidak karena kepentingan itu, saya juga gak terlalu peduli kok, haha. Malam sahabat semuanya..!


12 komentar:

  1. peduli pada hal-hal yang sepele menurut kita, tapi besar buat orang lain...trik bisnis? politik? :D

    BalasHapus
  2. Saya membaca tiga kali. Sepertinya walau sederhana namun rumit juga ya bisnis itu.

    BalasHapus
  3. benar sekali kawan..dengan memberikan sedikit pendekatan dan perhatian kepada seseorang, maka hal itu akan memperlancar bisnis yang kita jalankan :)

    BalasHapus
  4. kl dibaca dengan seksama didaerahku ya RC ini mirip2 dg "warkop dg.sija", tempat sejuta motif dari orang2 yg berlatarbelakang beda2 yang obrolannya gak jauh2 deh dr bisnis dan politik. mottonya mereka ya "nongkrong sampe mateee!"

    ih kamu, makin serius yah. makin mengepakkan sayap, kl dipikir2 kamu masih terlalu muda untuk memasuki dunia penuh ketidakpastian dan resiko bgini, wong ditempatku itu yg seumuran kamu ya sibuk nyari2 tempat kerja yg paling bikin nyaman dengan gaji yang Guedeeeee! terus cafe macam RC ini mayoritas diisi oleh bapak2 kumisan, paling banter marketing senior yg isi kepalanya hanya kanvasing dan prospek. hahaha... tapi ya, ngapain juga dipikir2. Kamu ya kamuuu makhluk aneh bin ajaib #kaburrr

    eh, jadi sudahkah kamu resmi menjadi agen ADUHAI? haha... istilahnya gak banget :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. oia, kenapa Api nerakanya dihilangkan? sudah mulai melunakkah?

      Hapus
    2. kamu gak tau sih,
      itulah bedanya RC,
      di RC malah gak ada putaran bisnis,
      cuma sesama teman dengan latar belakang job sama,
      kalo tempat yg kamu blang disini juga banyak,
      makanya saya jelaskan diawal kalo di RC ada spesies baru, yaitu para Aduhai. Padahal selama ini mereka sarangnya ya di tempat2 seperti yang kamu maksudkan itu.

      RC tetap RC, tempat nongkrongnya divisi suci, hehe.

      pro: apinya hilang karena bulan pembakarannya juga udah lewat..

      Hapus
  5. hahahah baru tau nih saya dapat kosa kata baru "Aduhai" alias Agen Dunia Akhirat sob. Mantap keren keren hiehiehiheiheiheihie. Salam dari Pontianak :))))))

    BalasHapus
  6. kirain Aduhai itu yg melambai2 :D

    BalasHapus
  7. banyak teman banyak rezeki bukan :D

    pilih teman yg benar dari semua kalangan, suatu saat kita akan membutuhkannya :D

    BalasHapus
  8. aku belum belajar tentang pemasaran... rasanya kalau dibaca saja sih percuma ya? kayaknya harus dipraktekkan juga :)

    BalasHapus
  9. Agen Aduhai itu .... kemampuan mereka taktis ya. Orang2 yang kompeten sebenarnya ....

    BalasHapus