Akhirnya, kembali kerumah juga, huaaah. Capek, letih, tapi sangat memuaskan. Yah, semua ini memang sebelumnya tidak pernah saya rencanakan, tiba-tiba teman saya si kribo, Baban, mengajak saya bertualang lagi, seperti waktu kuliah dulu. Hmm, tapi tidak sepenuhnya semua dengan "cara lama". Mau tak mau kami mengubah mindset kami tentang bagaimana seharusnya bertualang.
Semua ini kami lakukan hanya untuk memenuhi hasrat bepergian kami, dan selebihnya bersenang-senang. Ya, kedua hal tersebut tidak dapat dipungkiri. Mungkin dulu yang kami lakukan cenderung ekstrim yang bisa mengarah ke penyiksaan badan, dengan sengaja membuat budget terkecil walaupun dana mendukung. Menghemat yang seharusnya tidak dihemat, berjalan sampai mau pingsan, bahkan bekerja kepada orang hanya untuk mendapatkan makanan dan tempat menginap di daerah petualangan itu.
Kami yang sekarang sangat terencana, kami menuliskan list prosedur hingga ke manajemen resiko. Dan hasilnya, liburan kali ini berjalan mulus. Tak ada satupun hal yang terjadi di luar perencanaan, karena jika ada plan B sudah siap membackup situasinya. Yah, semua itu memberikan efek kesegaran baru yang sangat memulihkan semangat untuk kembali bekerja seperti biasa.
Semua bermula di Rantauprapat, dimana selalu terjadi pembicaraan kecil di tempat kami minum kopi, dan mungkin akan selalu begitu. Bukan tentang sejauh mana dapat pergi, tapi tentang apa yang didapatkan pada setiap langkah kecil itu. Ya, kami ingin selalu muda, haha..!
Selanjutnya saya akan share jurnal pengalaman kami selama berlibur di Banda Aceh dan Pulau Sabang pada posting-posting berikutnya, salam jepret..!
NB: Foto diambil di salah satu sudut kota Banda Aceh.
Semua ini kami lakukan hanya untuk memenuhi hasrat bepergian kami, dan selebihnya bersenang-senang. Ya, kedua hal tersebut tidak dapat dipungkiri. Mungkin dulu yang kami lakukan cenderung ekstrim yang bisa mengarah ke penyiksaan badan, dengan sengaja membuat budget terkecil walaupun dana mendukung. Menghemat yang seharusnya tidak dihemat, berjalan sampai mau pingsan, bahkan bekerja kepada orang hanya untuk mendapatkan makanan dan tempat menginap di daerah petualangan itu.
Kami yang sekarang sangat terencana, kami menuliskan list prosedur hingga ke manajemen resiko. Dan hasilnya, liburan kali ini berjalan mulus. Tak ada satupun hal yang terjadi di luar perencanaan, karena jika ada plan B sudah siap membackup situasinya. Yah, semua itu memberikan efek kesegaran baru yang sangat memulihkan semangat untuk kembali bekerja seperti biasa.
Semua bermula di Rantauprapat, dimana selalu terjadi pembicaraan kecil di tempat kami minum kopi, dan mungkin akan selalu begitu. Bukan tentang sejauh mana dapat pergi, tapi tentang apa yang didapatkan pada setiap langkah kecil itu. Ya, kami ingin selalu muda, haha..!
Selanjutnya saya akan share jurnal pengalaman kami selama berlibur di Banda Aceh dan Pulau Sabang pada posting-posting berikutnya, salam jepret..!
NB: Foto diambil di salah satu sudut kota Banda Aceh.
asyikkkk, seru donk mas :) ditunggu jurnal cerita perjalanannya
BalasHapusiya mbak, postingan selanjutnya sedang dalam masa pembuatan, hehe..
Hapusberapa kira-kira taksasi minimal ke Sabang Bang?
BalasHapusudah pengen banget ke Sabang :)
riki tunggu aja ulasannya di postingan abang berikutnya ya, hehe..
HapusWaaahh... sepertinya akan ada cerita seru setelah ini :)
BalasHapushehe, semoga mbak..
Hapusjalan2 emang asik meskipun cape
BalasHapusbetul mbak..
Hapussebenernya jadi pelualangan itu banyak gembiranya, walaupun cape, tapi tetap senang ya mas....
BalasHapusinformasinya sangat menarik
terima kasih sudah berbagi
iya mas, same2..
Hapustemboknya warna warni ya Om...
BalasHapus