Minggu, 13 Oktober 2013

An Elegy

Tibalah masa dimana masa akhirnya kita sadari sudah berganti.
Kita yang hanya bermodalkan cerita lama tak pernah memilih untuk berada dalam posisi mau atau tak mau, yang pada akhirnya membuat kita selalu di tengah-tengah antara kanan kiri, atas bawah, atau maju mundur.
Bukan salahmu ataupun salahku..

Untuk diriku sendiri, aku orang yang tak pernah mengambil hikmah dari sesuatu yang terjadi, aku berusaha menyaring perkataan besar, karena kufikir aku hanya mempermalukan diriku dengan itu dan hanya sikap yang dapat masuk kedalam per-akal-an ku, itupun sejauh ini bukan sikap yang dinilai baik. Untuk dirimu, entahlah, percayalah aku tak mengenalmu, aku selalu bingung karena kufikir mengenalmu.
Kita, jangan-jangan kita hanya terjebak dalam satu posisi yang akan membuat kita merasa bersalah apabila memilih antara kanan kiri, atas bawah, atau maju mundur.
Bukan salahmu ataupun salahku..

Kita mungkin dengan bangga menjawab ya apabila ditanya apakah sudah bertanya pada hati tentang banyak hal yang akan dilakukan.
Ya, bisa jadi hanya merasa sudah bertanya kepada hati, mungkin kita terlalu keras untuk mempertahankan soal itu.
Hati akan menjawab apakah kita hanya hidup dalam persepsi, atau dengan hati tersebut.
Untuk diriku, demi kasih sayang Tuhan aku sama sekali tak ingin hidup dalam persepsimu ataupun persepsiku. Untuk dirimu, aku sangat yakin kita sama dalam hal itu, dan aku berharap itu bukan persepsi.

Mau tak mau, kita harus belajar lebih jauh, dan lagi untuk mau tak mau kita harus memiliki hasil dari belajar lebih jauh itu.
Apakah ini sesuatu yang harus kita perjuangkan atau kita hanya hidup dalam persepsi dimana kita terlanjur keras untuk itu.

1 komentar:

  1. pertama ngeliat blog ini, saya terkesiap. lay outnya keren banget

    BalasHapus