Sabtu, 28 Januari 2012
Sabtu, 21 Januari 2012
Rising Team
saya yang paling keren (uhuk-uhuk), yang berdiri nomor 3 dari kiri, hehe.. :p |
Wuaaah, lama sekali rasanya nggak nulis, kangen berat saya. Bagaimana kabar sahabat-sahabat Blogger semua? gak ada matinya pasti ya? buktinya saya lihat tadi di feed semua lagi aktif nulis, gak kaya saya yang mulai jarang wara-wiri ke blognya sahabat-sahabat. Baiklah, soal itu sepertinya nggak terlalu penting kali ya, soalnya kan kita punya kesibukan masing-masing. Sebenarnya saat ini saya mulai kehilangan sense buat nulis, mulai kaku menuliskan perasaan-perasaan saya, yah mungkin karena itu tadi, sudah mulai jarang update. Tapi saya janji gak akan melupakan blog ini, soalnya sudah lebih satu setengah tahun blog ini menemani saya, tempat saya menuliskan berbagai hal.
Baiklah, kali ini saya cuma mau cerita sedikit tentang pengalaman saya. Pengalaman seorang fresh graduate yang sudah lebih sebulan bekerja di perusahaan yang sama sekali tak pernah saya bayangkan. Alhamdulillah, saya sudah mulai kerasan dan sepertinya sudah menguasai "tempo permainan", hehe. Walaupun di hati saya masih terdapat kegelisahan dalam pekerjaan ini, tapi akhirnya saya memutuskan untuk tetap mencobanya terlebih dahulu, saya akan terus belajar, menambah kemampuan, dan sekali lagi saya akan tetap mencari yang lebih baik.
Gambar diatas diambil saat selesai Area Introduction Meeting yang termasuk dalam kegiatan Training CA-UM Batch 6 Unit Sumbagut. Yah, akhirnya saya diharuskan mengikuti training dalam satu agenda rutin sebagai Credit Analyst. Saya bertemu dengan orang-orang dari 8 unit dari mulai Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Satu masalah yang tidak hanya saya temui di unit saya, lagi-lagi saya adalah anggota termuda dari seluruh anggota, tapi kalo yang fresh graduate kita ada 2 orang termasuk saya, hehe. Seluruh kegiatan berlangsung di Medan, jadi saya yang berasal dari luar kota diberikan fasilitas menginap di Garuda Plaza Hotel. Akhirnya ke Medan lagi, hari pertama saya sampai di Medan sudah agak malam, begitu check in di hotel, saya langsung nelpon Romy, teman dekat waktu saya kuliah dulu, dan akhirnya kita ngopi gak jauh dari hotel. Alhamdulillah, selamat buat Romy, kemarin dia udah lulus. Yah, dari teman yang lain, saya lumayan cocok sama dia, karena mungkin saat kuliah kita punya pandangan yang hampir sama, kita menganggap kuliah itu memang kegiatan belajar, sebuah amanah yang memang harus diselesaikan dengan baik, karena itu amanah, maka ada tanggung jawab di dalamnya. Saat kuliah dulu, kami cenderung cuek walau beberapa teman menganggap kami cuma taunya cuma kampus-rumah. Hmm, yang penting satu cita-cita saya sepertinya sudah dikabulkan Allah, saya akan menjadi yang berbeda, saya tidak akan terbawa arus, dan saya akan berusaha mati-matian untuk itu.
Pembahasan kok jadi ngelantur ya? hehe, padahal saya kan cuma mau lihat-lihat kondisi rumah saya ini setelah beberapa hari ditinggal, ternyata sahabat-sahabat masih pada ramai. Hmm, mumpung masih di Medan, saya akan menghabiskan malam ini (sampai pagi dong) di kedai kopi Tiam Ong. Tempatnya gak jauh dari USU, dulu saya sama Romy bahas skripsi ya disini sampai tengah malam, sekarang ya sendirian sambil internetan, ah, jadi senyum-senyum sendiri ingat-ingat masa itu. Sekarang, sepertinya lebih baik hanya bersantai dan menikmati secangkir kopi Sidikalang yang mulai jarang saya tenggak sambil wara-wiri lagi di dunia bloggingan, soalnya besok sudah balik ke Rantauprapat, hehe. Baiklah, selamat menikmati long weekend buat sahabat-sahabat semua, hajar terus..!
Labels:
The Next Decade,
work
Sabtu, 07 Januari 2012
Clash..?
Apa kabar sahabat Blogger semua? Yah, akhirnya saya bisa posting lagi, walaupun sekarang blogging hanya bisa saya lakukan di waktu senggang. Kesibukan di kantor membuat saya cukup lelah, sampai-sampai kalau sudah di rumah pengennya cuma tidur aja. Mumpung gak ngantor, banyak sekali yang ingin saya ceritakan disini, tapi mengingat hal itu tidak begitu penting, apalagi lucu juga rasanya kalau blog ini hanya saya gunakan buat curhat saja, hehe.
Di tempat saya sekarang ini, saya benar-benar harus belajar dari awal lagi untuk menjadi seorang akuntan. Apalagi akhir Desember kemarin saya terjebak dalam situasi tutup buku dimana paling tidak ada 20 berkas yang sudah nongkrong di atas meja kerja saya perharinya. Maklum, unit penempatan saya ini memang baru 5 bulan berdiri, dan perusahaan sedang dalam masa gencar-gencarnya mencapai Break Event Point (BEP) atau bahasa daerah saya balik modalnya. Disaat yang sama saya masih harus mempelajari Kebijakan-kebijakan Kredit dan Nota Kesepahaman Kerja yang dari awal masuk sudah saya terima. Belum lagi review aset debitur macet yang sudah 3 bulan tidak dikerjakan oleh bagian Audit, hal ini betul-betul tidak ada di dalam S.O.P. Banyak sekali alasan mereka, mulai dari sulit ketemu nasabah, orang tua meninggal, adiknya menikah, aah..! seharusnya saya cukup berkata kepada mereka: memangnya apa urusanku dengan masalah kalian itu..! Hmm, sabar-sabar, saya harus banyak belajar untuk lebih bersabar, setidaknya di dunia yang "baru" ini, saya mulai mengenal dan mempelajari tentang karakter-karakter orang, karakter di kehidupan yang sebenarnya.
Di sisi lain, saya masih sangat berharap dapat bekerja sesuai dengan basic pendidikan yang pernah saya lalui. Walaupun kadang kita tidak bisa terlalu memaksakan keinginan kita dengan kenyataan yang sebenarnya. Tapi itu tidak akan membuat saya menyerah, Ibu, abang-abang dan kakak saya juga mendukung niat saya ini. Mereka menyarankan kepada saya agar jangan cepat puas, jadikan momen ini sebagai batu loncatan untuk yang lebih baik. Saat ini saya hanya ingin terus menambah pengalaman walaupun di sisi lain, alhamdulillah, hasil yang saya terima bisa dikatakan lebih dari cukup untuk hidup saya. Tapi, kemarin saya juga dapat nasihat dari kakak kalo saya itu gak boleh "gaji oriented", ntar hasilnya saya jadi orang yang ngapa-ngapain hanya karena uang. Sebenarnya, akhir-akhir ini mulai ada ketidak cocokan antara pekerjaan dengan hati saya, entah ini hanya sebuah benturan idealisme atau apa, yang jelas rasanya seperti ada yang mengganjal di hati saya. Mungkin sahabat-sahabat yang pernah kerja di perbankan ngerti kali ya? (tapi saya juga lagi nyari-nyari info kok, siapa tau bisa dipindahin ke unit Syariah, hehe). Apalagi kemarin, waktu minta pendapat dari keluarga dan teman-teman dekat, intinya mereka berpendapat buat apa dilanjutin kalo di hati gak nyaman?. Ah, saya masih belum banyak belajar, saya masih takut membuat keputusan yang bisa jadi berakhir konyol. Saya masih tetap pada prinsip: dimanapun kita berada, lakukanlah hanya yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan, dan jangan berhenti untuk mencari yang lebih baik.
Semoga Allah membukakan mata hati kita semua, Aamiin.
Di tempat saya sekarang ini, saya benar-benar harus belajar dari awal lagi untuk menjadi seorang akuntan. Apalagi akhir Desember kemarin saya terjebak dalam situasi tutup buku dimana paling tidak ada 20 berkas yang sudah nongkrong di atas meja kerja saya perharinya. Maklum, unit penempatan saya ini memang baru 5 bulan berdiri, dan perusahaan sedang dalam masa gencar-gencarnya mencapai Break Event Point (BEP) atau bahasa daerah saya balik modalnya. Disaat yang sama saya masih harus mempelajari Kebijakan-kebijakan Kredit dan Nota Kesepahaman Kerja yang dari awal masuk sudah saya terima. Belum lagi review aset debitur macet yang sudah 3 bulan tidak dikerjakan oleh bagian Audit, hal ini betul-betul tidak ada di dalam S.O.P. Banyak sekali alasan mereka, mulai dari sulit ketemu nasabah, orang tua meninggal, adiknya menikah, aah..! seharusnya saya cukup berkata kepada mereka: memangnya apa urusanku dengan masalah kalian itu..! Hmm, sabar-sabar, saya harus banyak belajar untuk lebih bersabar, setidaknya di dunia yang "baru" ini, saya mulai mengenal dan mempelajari tentang karakter-karakter orang, karakter di kehidupan yang sebenarnya.
Di sisi lain, saya masih sangat berharap dapat bekerja sesuai dengan basic pendidikan yang pernah saya lalui. Walaupun kadang kita tidak bisa terlalu memaksakan keinginan kita dengan kenyataan yang sebenarnya. Tapi itu tidak akan membuat saya menyerah, Ibu, abang-abang dan kakak saya juga mendukung niat saya ini. Mereka menyarankan kepada saya agar jangan cepat puas, jadikan momen ini sebagai batu loncatan untuk yang lebih baik. Saat ini saya hanya ingin terus menambah pengalaman walaupun di sisi lain, alhamdulillah, hasil yang saya terima bisa dikatakan lebih dari cukup untuk hidup saya. Tapi, kemarin saya juga dapat nasihat dari kakak kalo saya itu gak boleh "gaji oriented", ntar hasilnya saya jadi orang yang ngapa-ngapain hanya karena uang. Sebenarnya, akhir-akhir ini mulai ada ketidak cocokan antara pekerjaan dengan hati saya, entah ini hanya sebuah benturan idealisme atau apa, yang jelas rasanya seperti ada yang mengganjal di hati saya. Mungkin sahabat-sahabat yang pernah kerja di perbankan ngerti kali ya? (tapi saya juga lagi nyari-nyari info kok, siapa tau bisa dipindahin ke unit Syariah, hehe). Apalagi kemarin, waktu minta pendapat dari keluarga dan teman-teman dekat, intinya mereka berpendapat buat apa dilanjutin kalo di hati gak nyaman?. Ah, saya masih belum banyak belajar, saya masih takut membuat keputusan yang bisa jadi berakhir konyol. Saya masih tetap pada prinsip: dimanapun kita berada, lakukanlah hanya yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan, dan jangan berhenti untuk mencari yang lebih baik.
Semoga Allah membukakan mata hati kita semua, Aamiin.
Labels:
The Next Decade,
work
Langganan:
Postingan (Atom)