Yah begitulah, harus ada alasan untuk segala macam hal. Aku terlarut dalam esensi yang berlebihan. Tapi tenanglah, kita pasti tidak ingin repot-repot. Walau sedikit kita pasti bersyukur bahwa perlahan mata kita terbuka untuk mengetahui apapun.
Aku lupa pada dahsyatnya nikmatMu, saat aku harus berhadapan dengan diriku sendiri: saat aku jujur pada diriku sendiri.
Angin malam..
puisi tentang angin, di tengah malam.
BalasHapushasil sebuah kontemplasi, mungkin?
wah, ada yang bangun tengah malam juga nih..
Hapusbaca ini sambil jagamalam di IGD niy
BalasHapussalam