Oh pencitraan, indah dilihat, enak didengar, dunia seperti mimpi.
Hanya saat kita terbangun dan semua perlahan menjadi nyata, dimana mata dan telinga alam mimpi tak bekerja.
Hanya kita dan kenyataan yang mengikuti kita, yang kita tampilkan berbeda dari aslinya.
Tak bisa kupungkiri,
walau kelak akan ada kesedihan (lagi) dan mungkin lagi bahkan untuk yang lain.
Aku tak mau lagi tak siap,
jadi silahkan entah itu pergi atau lakukan apa saja, aku takkan pernah menghalangi apapun.
Karena aku juga punya hidup..
semacam ketidak pedulian, tapi selalu saja, meskipun sudah dibaca beberapa kali masih belum faham betul -___-
BalasHapus*eh nama saya kok disebut-sebut ya?
BalasHapus*salah fokus