"jangan terbang rendah dek, masih banyak langit yang belum kita jelajahi.." -Rendy Widjaya
Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi biasanya ditandai dengan kebiasaan pulang kampung yang lazim disebut mudik. Kebiasaan mudik ini termasuk tradisi umat Muslim di Indonesia, dimana seseorang yang merantau baik itu bekerja ataupun sekolah akan kembali ke kampung halamannya untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga. Setau saya sih, mudik tidak termasuk dalam ibadah yang dianjurkan dalam Islam, tapi saya pernah diskusi dengan seorang teman, walaupun itu bukan merupakan suatu amal ibadah yang dianjurkan, tetapi tujuan dari mudik tersebutlah yang menjadi kewajiban umat muslim yaitu menjalin silaturahmi.
Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi biasanya ditandai dengan kebiasaan pulang kampung yang lazim disebut mudik. Kebiasaan mudik ini termasuk tradisi umat Muslim di Indonesia, dimana seseorang yang merantau baik itu bekerja ataupun sekolah akan kembali ke kampung halamannya untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga. Setau saya sih, mudik tidak termasuk dalam ibadah yang dianjurkan dalam Islam, tapi saya pernah diskusi dengan seorang teman, walaupun itu bukan merupakan suatu amal ibadah yang dianjurkan, tetapi tujuan dari mudik tersebutlah yang menjadi kewajiban umat muslim yaitu menjalin silaturahmi.
Tahun ini, saya benar-benar mengalami yang namanya terjebak arus mudik. Jika pada tahun-tahun sebelumnya saya sudah pulang kampung sekitar seminggu puasa, maka tahun ini saya baru pulang ke kampung halaman tiga hari sebelum Idul Fitri. Beberapa bulan terakhir saya memang sedang dalam mega proyek yang saya rancang sendiri, hehe. Mega proyek yang saya beri kode nama: Master Piece. Pada awalnya tak sedikitpun keyakinan saya dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah ini, tapi dengan dukungan keluarga, rasanya hal yang tidak mungkin saja rasanya seperti hal yang sangat sepele. Sekitar tujuh bulan yang lalu saya sudah mempersiapkan dari mulai konsep penelitan hingga keperluan-keperluan yang menyangkut dengan tugas saya. Saya mulai meninggalkan pola hidup yang banyak menghabiskan waktu sia-sia, misalnya bermain, kumpul-kumpul gak jelas sampai mengatur ulang pola tidur. Memang, beberapa teman kampus menganggap saya berubah, tidak mau bergaul dengan mereka bahkan sombong. Saya hanya dapat tersipu mendengar ocehan mereka, tapi dari hati yang paling dalam saya punya jawaban yang setiap waktu menguatkan saya apabila bertemu mereka. Jawaban itu adalah doa di saat shalat subuh yang diajarkan seorang teman kepada saya: ya Allah, pagi Mu telah menjelang, maka jika aku akan melangkahkan kakiku, langkahkanlah ke tempat yang menghasilkan manfaat bagiku, jika bersenang-senang dalam berkumpul dengan orang lain dapat melalaikan aku, jauhkanlah aku dari perkumpulan itu, dan jauhkanlah hamba dari hal-hal yang tidak berguna serta dari orang-orang yang melakukan perbuatan sia-sia. Jadi, apabila saya mau pergi kemana-mana, sering teringat kata-kata itu, dan berusaha untuk tidak munafik pada pendirian sendiri serta berusaha mengamalkan apa yang saya minta pada Allah.
Sampai saya menyelesaikan Master Piece saya, dan berusaha bertanggung jawab atas apa yang saya kerjakan, lalu, masih ada dua pertarungan besar sehabis lebaran: seminar hasil dan sidang meja hijau. Hasilnya, saya kembalikan pada Allah, bagaimanapun saya hanya bisa berusaha, melalui para dosen penguji dan pembimbing, saya yakin Allah menunjukkan yang terbaik buat saya.
Kembali ke soal mudik, akhirnya saya berhasil mendapatkan tiket kereta pertanggal 27 Agustus dengan tujuan Rantauprapat. Tiket yang didapatkan dengan antrian sekitar dua jam di siang bolong yang panas. Setelah ngantri, masih ada janji sama mas Rendy yang dari kemarin menyuruh saya datang ke rumah barunya di Binjai. Mas Rendy yang awalnya adalah sahabat abang saya (sempat jadi bos juga, hehe) adalah seorang enterpreneur muda yang sukses (udah saya bilang sukses nih mas, ada proyek ajak-ajak lagi lho, hehe). Dulu, tak jarang kami bercengkrama di mushola yang sangat kecil di sebuah ruko sewaan tempat CV nya. Kemarin, dia menghubungi saya, dan menyuruh datang untuk berbuka di rumah barunya, sekalian nyicipin drum yang baru dibelinya. Walaupun sudah agak berumur, jiwa metalnya emang gak pernah surut. Disuruh nyobain drum baru, ya seneng dong, langsung deh nyoba bawain: The Roots of Madinah - Konspirasi Haykal, Burgerkill - Darah Hitam Kebencian dan satu lagu ciptaan Die yang belum sempurna: Sex Party Inside (Binasanya Kaum Luth). Wah, hari yang melelahkan sebelum mudik, padahal paginya saya baru jeput laptopnya Iin (teman sd), kali ini wifi nya gak konek, katanya, haha. Memang ada aja penyakit laptopnya Iin ini, setelah berusaha saya benerin walaupun gak bener-benert amat, pulangin balik ke dia lalu shalat Jum'at. Hmm, sekarang waktunuya istirahat, karena besok pagi mau berangkat ke stasiun dan sampai di kampung halaman, Rantauprapat dengan seger, hehe. Salam mudik..!
semoga selamat sampai tujuan ya bang :)
BalasHapusmalam mas... gimana kabarnya? moga sukses ya dengan proyek master piece nya... met mudik dan met lebaran... MOHON MAAF LAHIR dan BATIN...
BalasHapusselamat mudik, hati2 dijalan supaya selamat sampai tujuan...
BalasHapusselamat menyambut hari raya Idul Fitri ya Yudi, mohon maaf lahir batin...
dan semoga sidangnya nanti berjalan sukses :-)
Selamat mudik Yudeee, titidije yah dek :)
BalasHapusSelamat Idul Fitri juga mohon maaf lahir batin untuk setiap kata yang mungkin tidak berkenan, ditunggu kiriman parcel ala Rantauprapatnya yah :))
met mudik ya.wah, bisa main drum juga toh.
BalasHapusSiiip selamat beristirahat dan selamat mudik Mas. Semoga selamat sampai tujuan. Blogwalkingnya ditahan dulu. Toh di kampung juga ada internet kan??
BalasHapusYang sabar Mas. Abaikan aja omongan teman2 Mas. Nanti juga kita yang menikmati hasil perjuangan kita selama ini. hehehe *sok bijak*
btw, kuliah jauh dari ortu yah? wah bisa bagi2 tips cara membagi waktu yang baik & benar nih ama saya?
>mas john: alhamdulillah, sudah sampai dengan selamat dari kemarin mas.. :)
BalasHapus>mas albert: alhamdulillah baik mas, terima kasih doanya.. :)
>mbak tia: minal aidin walfa izin ya mbak, terima kasih doanya, amin.. :)
>mbak cyaam: boleh my sist, mana alamatnya? hehe.. :)
>mbak fanny: terima kasih ya mbak, cuma bisa mbak, tp ndak jago, hehe.. :)
>mas arkan: internet ada dunk, iya mas, dari dulu juga udah saya abaikan, buat apa buang2 waktu kalau gak menghasilkan apa2, iya, cukup jauh, antar kota juga, tp sepertinya kurang pantas nih mas ngasi tips gtuan.. :)
sidang nya success ya brooo. sekarnag asik asikan mudik aja dulu. selamat lebaran dan maaf lahir batin
BalasHapusTaqabbalallahu Minna Wa minkum…
BalasHapusMinal Aidin Walfaidzin, maap lahir bathin yiaahh ^^
saya mudik setelah setahun ngga pulang... yah akhirnya :)
BalasHapusSalam mudik! Semoga bisa sampe tujuan dan kembali lagi ke kota perantauan dengan selamat dan aman! Aamiin!
BalasHapusMohon maap lahir batin, yak... :)
quotenya Rendi Widjaya di awal post bagus banget deh :D
BalasHapusmau sidang ya kak??
sukses!! :D
met idul fitri 1432 H, minal aidzin walfaidzin :)
Selamat Idul Fitri 1432H..
BalasHapusMaaf jika selama ini ada salah dalam kata dan komen, dan sering telat BW.. :)
~Reni dan Shasa~
minal aidon walfaizin sahabat bloggeeers..! maaf ya selama ini kalau ada kesalahan, kata-kata yang tidak mengenakkan dan lainnya.. (maaf juga baru bisa BW sekarang, hehe)
BalasHapus>mas bayu: amin, terima kasih mas, hajar..!
>mbak faiz: sama-sama mbak, selamat idul fitri..
>mbak ninda: wah, kaciaaan, hehe, yang penting sekarang udah bisa pulang kan?
>mas febriasop: salam mudik juga mas, mohon maaf lahir bathin..
>dek sri: iya nih, doakan yaa, minal aidin walfaidzin..
>mbak reni: iya, saya juga mbak, mohon maaf lahir bathin..