Yihaaa..! Kali ini saya mau posting tentang cerita maupun foto-foto narsis di liburan kemarin. Hmm, semua berkas menyangkut perkara sidang sarjana sudah saya bereskan, tinggal tunggu SK dan jadwal keluar dari pihak dekan fakultas. Lalu, The Last Battle akan segera berlangsung, doakan saya yaa..!. Baiklah, dimulai dari foto di atas, foto keluarga besar saya di hari lebaran pertama. Pagi-pagi sekali kita bermaaf-maafan, lalu pergi ke mesjid raya Rantauprapat buat shalat Ied. Pulangnya, kita pengen narsis-narsisan, sayangnya gak banyak studio yang buka di hari pertama itu, kebetulan rekan saya yang punya usaha studio dari etnis Tionghoa mau diajak kompromi sebentar. Akhirnya kita bela-belain deh foto bareng, walaupun hari itu sebetulnya studionya gak buka, hehe.
Narcism With Alma
Masih ingat dengan
Almahyra Kahisha Hafi? Hehe, ya, dia adalah anak bayi paling narsis yang pernah saya tau. Kemarin waktu lebaran, Alma hampir berusia 1 tahun, walaupun hanya beberapa hari lagi. Yang saya lihat, dia makin lucu, makin banyak gaya, gak tau tuh dia belajar dari siapa. Biar Alma makin ngerasa beken, saya pun melakukan sesi foto-foto narsis dengan Alma, haha.
Sehabis shalat Ied kemarin, kita semua termasuk dari adik-adiknya Papa ziarah ke makam Papa, yang kebetulan saat itu, 1 syawal bertepatan dengan 31 Agustus (di tempat saya) adalah hari meninggalnya Almarhum 3 tahun yang lalu. Sangat banyak kesedihan yang ingin saya luapkan di hadapan makamnya itu, tapi saya sudah berjanji termasuk kepadanya, untuk tidak melakukan hal yang sia-sia lagi, dan hanya akan membuktikan dan membuatnya bangga di sana dengan menyelesaikan amanah pendidikan yang diharapkannya dulu, juga menjadi penggantinya untuk selalu membahagiakan Ibu. Bukannya bersedih, saya malah makin semangat, serasa dia masih disamping saya, sambil bertanya: gimana kuliahnya Dek? lancar kan?. Selalu saya jawab: Alhamdulillah Pa, dahsyat..! sebentar lagi selesai..!
Silaturahmi ke rumah saudara-saudaranya Papa dan Ibu saya selesai sampai sekitar hari ke-3. Ada juga sih yang tidak dikunjungi karena mereka pergi ke luar kota. Jadi pada hari keempat, kakak megajak kami liburan ke Medan. Kalau saya sih kurang setuju, di Medan mau lihat apa coba? paling banter Berastagi, tapi karena saat itu saya lihat Ibu cukup bersemangat, saya akhirnya setuju. Ibu bertanya: kemarin kamu pernah cerita tentang
Tongging, nanti kita kesana ya, tapi kamu yang nyetir, maklum, abangmu (maksudnya suami kakak) kan gak biasa daerah sini. Akhirnya kita wisata ke Air Terjun Sipiso-piso dan desa Tongging. Yang anehnya, mereka terlihat sangat takjub dengan keindahannya, saya sih biasa saja, kan udah pernah, hehe.
Yah, sampainya di sana, udara cukup cerah walaupun cuaca di sana dingin. Tapi cukup menyenangkanlah, lalu masuk lagi ke sesi foto-foto narsis. Akhirnya saya tau, darimana Alma mendapat penyakit narsisnya, ternyata datang dari Bundanya sendiri. Sebaiknya hal itu jangan ditiru, karena itu dapat meracuni generasi selanjutnya walaupun narsis itu bukan kriminalitas, haha.
Saat itu, yang biasanya aja malu kalo difoto, eh jadi ikutan narsis. Ayahnya Alma emang jago foto, tapi jangan harap dia mau difoto, haha.
Kalau saya mah, narsis abis, buakakak..! Walaupun dengan gaya yang tak seberapa dan terkesan mati gaya,
gak pake malu deh..!
Sebenarnya, dari dulu sewaktu Alma lahir, saya punya sebuah obsesi untuk menjadikan Alma drummer death metal. Soalnya waktu dia baru lahir, teriakan nangisnya kenceng banget, semua tetangga sampai terbangun. Itu kan ciri khas growl death Metal sekali ya. Tapi, entah kenapa semakin bertambah umurnya, dia semakin banyak gaya, mana pantes jadi drummer death metal lagi. Walaupun, sebelum pulang ke Rantauprapat, saya sempat mau beli drum set kecil yang buat anak-anak itu, tapi gak jadi. Ini nih, salah satu pose banyak gayanya Alma.
Narcism On Klang Beach With Surya
Kalau yang ini, cerita kemarin siang, bukan lebaran. Jadi, Surya yang lagi liburan, pulang kampung ke Medan, dan ngajak saya bertualang. Katanya sih, dia dapat tempat baru yang di search dari google, namanya pantai Klang, daerah Kabupaten Serdang-Bedagai, Sumatera Utara. Saya bilang sama dia, kalau pantai di daerah sini gak ada yang cakep, airnya keruh semua. Tapi dia bilang yang ini beda, masih bagus, bersih dan airnya jernih, tapi masih 1 jam lagi dari pantai Cermin. Akhirnya, Minggu pagi kami berangkat dari Medan, sekitar pukul 10 dan sampai sekitar jam 12.30. Cukup lama, tapi saya puas, karena saya juga baru tau, di daerah sini masih ada pantai yang bersih kayak gini.
Saya dan Surya hobi banget sama yang namanya musik, jadi kemana-mana kita selalu bawa peralatan audio portable kita, apalagi kemarin beli headphone Sennheiser bareng, walaupun nabungnya lama, hehe. Sambil nikmatin musik, kita tidur-tiduran di pinggir pantai
kayak bule, hehe.
Pengunjung pantai ini belum terlalu ramai, jadi masih enak buat melepas penat dan tak lupa, lagi-lagi narsis.
Ternyata, akhirnya saya menyadari, bukan hanya saya yang mengidap penyakit narsis akut. Temen saya yang satu ini, paling gak bisa ngeliat yang namanya spot bagus buat foto. Ada aja gayanya, hehe.
Setelah puas basah-basahan di pantai Klang, akhirnya selepas Ashar kami beranjak pulang. Dan lagi-lagi kami disuguhi pemandangan indah berupa persawahan yang luas, hijau di sepanjang jalan pulang. Lagi-lagi Surya yang mengidap pemyakit narsis akut tiba-tiba meminta berhenti dan langsung masuk ke tengah persawahan. Saat itu, cuaca sorenya memang cukup mendukung, cerah dan sejuk. Lagi-lagi dia meminta saya menjepretnya, obsesi banget ya..! Haha..!
Yah, itu aja cerita seneng-seneng saya. Gak mau terlalu serius menghadapi sidang seperti pesan Mrs. Hello Kitty. Baiklah, salam jepret..!
REVISI..!
Saya sidang hari Rabu tanggal 28 ini..! Wah, 2 hari lagi..! Sahabat-sahabat Blogger, mohon doanya yaa..! Saya akan berusaha sekuat tenaga, insyaAllah..! >:D