Rabu, 04 Juli 2012

Kyo Daily Notes 06

Tanggal 19 bulan ini, Kyo akan genap 7 bulan bekerja di tempatnya sekarang. Sangat banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang didapatkannya selama ini. Bukan hanya itu saja, Kyo juga memiliki rekan-rekan kerja yang kooperatif dan profesional tapi tetap hangat disaat-saat berkumpul bersama. Sisi finansialnya juga sangat berbeda dari sebelumnya saat kuliah dulu, walaupun tahun-tahun terakhir kuliahnya Kyo meminta untuk tidak dikirimi lagi uang bulanan, karena saat itu dia mulai bekerja apa saja yang kecil-kecilan hingga kerja paruh waktu. Saat itu memang terasa sangat pas-pasan untuk Kyo karena penghasilannya yang tak bisa ditentukan sewaktu bekerja paruh waktu dulu harus bisa memenuhi biaya hidupnya sehari-hari serta banyaknya pengeluaran mahasiswa semester akhir. Sekarang, tidak hanya dirinya sendiri, tapi dia juga berusaha membahagiakan ibunya.

Bulan-bulan pertama bekerja bagi Kyo terasa sangat berat, dia yang tidak terbiasa dengan segala urusan pekerjaan di industri perbankan harus belajar lebih giat karena di satu sisi basic pendidikannya bukanlah dari  ekonomi, manajemen, atau akuntansi. Hal itu tidak membuat Kyo patah semangat, karena di kantornya dia memiliki teman-teman yang sangat ramah dan terbuka, sangat jauh berbeda dari pandangan Kyo sebelum masuk bekerja, fikirnya dahulu lingkungan tempatnya bekerja adalah kumpulan orang-orang serius yang penuh dengan obsesi dan persaingan. Semua itu tidak dirasakan Kyo sama sekali, mereka sangat senang menjawab pertanyaan-pertanyaan Kyo, karena saat itu dia belum menjalani pendidikan selama sebulan di ibu kota. Candaan mereka hangat, kepedulian mereka juga tidak dibuat-buat. Satu hal lagi yang menakjubkan dari mereka semua adalah karena mereka juga tidak jauh berbeda dengan Kyo secara latar belakang pendidikan, hampir semuanya dari jalur ilmu pasti, bahkan Bang Ahmad, unit manajer Kyo adalah seorang lulusan teknik mesin. Keakuratan menganalisa, penghitungan dan penyesuaian aset serta mempertimbangkan resiko-resiko kredit dan mengelola portofolio adalah makanan sehari-hari Kyo, walaupun akhir-akhir ini dia mulai membandel dan mengkuti "kebiasaan lama".

Waktu berganti waktu, seiring harinya Kyo mulai menyadari dia adalah sosok yang sangat tidak pernah puas. Walaupun hari-harinya bekerja tidak selalu bisa dibilang dalam keadaan nyaman, tak jarang masalah-masalah diantara mereka timbul, tapi selalu ada penyelesaiannya. Kyo selalu merasa dia sedang terjebak dan memikirkan apakah lebih banyak tantangannya kalau bekerja pada bidang lain. Ditambah lagi karena dia masih berfikir dan hari-harinya selalu terganggu karena pemikiran dan prinsipnya yang tidak sesuai dengan pekerjaan ini. Kyo selalu kagum melihat orang-orang lain yang sukses dengan caranya sendiri berusaha, dengan membuka usaha sendiri lebih tepatnya. Ya, Kyo selalu memendam cita-cita itu, tidak menjadi karyawan siapa-siapa tetapi membuat strategi bisnis sendiri. Seringnya dia membaca majalah SWA tentang young enterpreneur selalu mebuatnya iri, jika mereka yang berhasil itu bisa pasti dia juga bisa, begitu fikirnya. Karena banyak juga dari mereka itu yang memiliki kendala klasik yaitu pemodalan, tetapi itulah perbedaannya antara bisnis konvensional dan kesuksesan mereka sekarang, dimana dulu modal adalah motor pengendali mutlak, sedangkan sekarang bisnis lebih mengutamakan ide atau inovasi dan pentingnya strategi pemasaran. Jadi, dia mulai berfikir, memulai bisnis itu tidak selalu tentang uang yang dimiliki, tetapi apa yang bisa dijual dan orang-orang merasa harus membeli, yang terpenting adalah ide dan inovasi serta tak-tik marketing yang bagus. Kesemua hal itu, mulai dari ketidak cocokan pemikirannya dengan bidang pekerjaannya, kebosanannya yang menjadi-jadi, keinginannya bekerja di tempat lain serta inginnya dia memulai usaha kecil-kecilan, mendorongnya untuk keluar dan meyakinkan dirinya pasti mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

Adalah hal yang tidak pernah diceritakan Kyo kepada orang lain selain keluarga dan temannya yang dapat dipercayanya, bahwa dia telah mengajukan surat pengajuan berhenti pertengahan Juni kemarin. Sampai sekarang tidak ada tanggapan sama sekali, baik dari pusat maupun cabang. Di unit Kyo, bang Ahmad yang cukup akrab dengan Kyo mempertanyakan keinginannya, dia juga bertanya apakah kamu sudah punya "cadangan"?. Kyo menjawab, ini semua bukan tentang cadangan bang, ini murni keinginan saya, kehidupan sudah diatur, kalau ingin kebaikan harus dengan usaha mati-matian, jawabnya. Yah, karena respon dari atas juga belum ada, Kyo masih harus bekerja seperti biasa, hal itu mungkin karena belum adanya pengganti untuk posisinya dan diperlukan waktu lagi untuk asesmen atau bahkan rekrut karyawan baru. Sejauh ini, Kyo masih berusaha melakukan kewajibannya dengan baik, tapi hal itu memiliki batas waktu juga tentunya. Jika masih begini untuk waktu yang lebih lama, dia akan straight force saja, karena seperti kata kakaknya Syam, mereka tidak berhak menahan lajunya. InsyaAllah, Ramadhan sudah dengan sesuatu yang lebih baik.

"apapun kerjaannya, hajar terus kuncinya.." -Kyo

6 komentar:

  1. Akh! Hanya bisa bilang semangat!!! Untuk Adik saya yang tak pernah kehilangan semangat!

    Hidup itu seperti itu yah, menuntut kita untuk bisa melawan ketakutan atas ketidak pastian. Tidak mudah terbuai dengan "kenyamanan" yang sebenarnya mengekang. hihi... #ngaca. Hmm, ini semacam ujian seberapa percaya kita dg janji-Nya pada mereka yg bersungguh2.

    Run yudi run! Jadilah seperti apa yg kamu inginkan :))
    Belajar dan Nikmati setiap proses dalam hidupmu, tetaplah bercerita biar saya bisa ikut belajar. Kali ini kamu benar2 membuat saya iri. Ya kamu keren!

    BalasHapus
  2. gud luck!
    btw, salut juga si kyo dulu di semester2 akhir sudah tidak dikirimin, dan kerja kecil-kecilan. wow.


    @syam: hayooh si yudi dipanggil adik, masa saya dipanggil mas? #protes ga penting

    BalasHapus
    Balasan
    1. Protes aja kamu Huda! Hahaha
      Dan lagi kan udah deal antara kita gak ada mas dan Mbak, gak ada tinjauan ulang untuk itu. Huuuu -___-"

      #spammerkeren

      Hapus
    2. dua tua bangka sedang berdebat soal panggilannya..

      -_-"

      Hapus
  3. semoga beruntung mas
    *puk-puk

    BalasHapus