Chapter 1, May 23th '11
Dari tweet status seseorang (sumber: Reno):
Dari tweet status seseorang (sumber: Reno):
"ya Tuhan, jauhkanlah hamba dari para The Mahmuders.."
Sebelum menjelaskan apa arti kalimat tersebut, ada baiknya memeperkenalkan seseorang yang menjadi biang kerok dalam cerita ini: Mahmud Zaenal Panggabean. Homo sapiens yang sudah memiliki volume otak sama seperti kita, berjalan tegak dan sudah mengenal konsep sosialisasi dengan sesamanya (terkadang masih memiliki perilaku Neanderthal, manusia gua sepupu jauhnya, yang berteriak-teriak apabila mengamuk). Mahmud Zaenal Panggabean, atau seterusnya akan digunakan singkatan MZP (karena terlalu panajang) berbadan gempal dan yang paling menjadi ciri khasnya adalah tutur bahasanya yang retrois (sebutan dari anggota The Mahmuders lain karena MZP berbicara dan sering menulis puisi dengan kata-kata yang lazim digunakan orang zaman dulu). MZP terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Teknik Mesin angkatan 2005 di sebuah universitas negeri di Medan. MZP sendiri berasal dari sebuah kota kecil yang cukup jauh dari Medan, yaitu Rantauprapat. Beberapa mahasiswa lain dari universitas berbeda yang berasal dari Rantauprapat adalah teman-teman dekat MZP, dan mereka saling berkenalan dari sebuah pengajian. Dari pengajian ini juga terbentuklah "The Mahmuders", tim sukses yang awalnya prihatin dengan usaha Mahmud sehingga akhirnya mereka kompak dalam membantu Mahmud, atau bisa jadi The Mahmuders mempunyai maksud tersembunyi. Adapun personil The Mahmuders antara lain:
1. The King Marco
Sosok yang paling pendiam diantara The Mahmuders lain.
2. Kyo
Anggota yang paling keren daripada semua anggota The Mahmuders lain. Hehe..
3. Satoshi-chan
Sebenarnya, Sato adalah junior Kyo disaat SMA. Sato selalu menganggap Kyo adalah gurunya dan selalu memanggil Kyo dengan panggilan Senior. Pemuda berumur 19 tahun, paling muda diantara anggota lainnya, memiliki wajah yang manis (padahal laki-laki), terkadang bahkan membuat perempuan iri melihatnya.
4. Reno The Spy
Reno adalah lelaki yang lihai mengumpulkan informasi. Keahliannya itu membuat dirinya menjadi sumber informasi untuk tugas-tugas The Mahmuders dalam membantu MZP.
Juwita Malam
Nama The Mahmuders sendiri diambil dari tweet status seseorang yang berhasil diketahui oleh Reno. Orang tersebut adalah sosok yang sangat dikagumi oleh MZP. Salah satu anggota pengajian perempuan yang memiliki nama mirip seperti benda bulat di langit yang mucul di malam hari, hingga pada suatu hari MZP memberikan julukan kepadanya: Juwita Malam. Anggota lain mengaggap julukan jadul MZP ini hanya karena pengajian diadakan di malam hari, sehingga hanya pada saat itu MZP sedikit dapat melihat orang yang dijulukinya Juwita Malam tersebut. Sebenarnya, anggota lain juga mengaguminya, hanya saja tak berlebihan seperti Mahmud yang suka menuliskan sastra-sastra jadul. Satu hal yang sangat disayangkan, sang Juwita Malam tak menghiraukan sedikitpun apa yang dirasakan oleh MZP, bahkan dengan jelas menunjukkan sikap tidak sukanya terhadap usaha yang dilakukan anggota The Mahmuders lain, hingga suatu hari Reno melacak informasi tentangnya dan berhasil mem-follow jejaring sosial milik Juwita Malam tersebut, lalu menemukan kalimat status yang diatas tadi. Sejak saat itulah, mereka memiliki nama The Mahmuders, nama yang secara tidak sengaja diketahui oleh mereka.
Sungguh Naif
Suatu hari, Kyo yang sedang berkumpul dengan Marco dan Reno melihat Sato-chan yang kelihatannya tampak sedih dan memikirkan sesuatu.
Kyo: Hey, Sato-chan, ada apa denganmu? mengapa wajahmu daritadi sedih begitu?
Sato-chan: Hmm, tidak senior, aku tidak apa-apa.
Kyo: Huh, kalau begitu mengapa wajahmu sedih begitu, ya sudah, sekarang belikan aku pulsa agar besok aku mudah menghubungimu dan mengajarkan jurus baru. (Kyo memang sering memanfaatkan Sato-chan dengan alasan yang tidak jelas)
Sato-chan: Hmm, baik senior. (Sato bergegas walau tampak lesu)
Marco: Aku heran, ada apa ya dengan Sato?
Reno: Tadi aku melihat dia sedang berbicara dengan Mahmud, tak banyak yang bisa kudengar, tetapi sepertinya mereka membicarakan nomor telepon.
Kyo: Ya sudah, sebentar lagi dia kembali, kita tanyakan semua itu.
Tak lama, pulsa di handphone Kyo pun tersisi, lalu Sato datang lagi.
Reno: Sato, apakah tadi kau bertengkar dengan MZP?
Kyo: Ya, benarkah itu, Sato-chan?
Sato-chan: Hmm, tidak, tadi kami hanya berbicara sedikit.
Marco: Ah, jujur sajalah, lalu mengapa setelah berbicara dengannya kau tampak sedih?
Sato-chan: Hmm, sebenarnya tadi MZP marah kepadaku karena aku memiliki nomor handphone Juwita Malam.
Kyo: memangnya MZP tidak mengetahui nomornya? kalau aku tahu, karena kadang aku sering bertanya kepadanya soal pengajian, dan memang dia sendiri yang memberitahukannya kepadaku, apa kalian juga mengetahuinya?
Marco: Ya, aku juga tahu.
Reno: Aku juga.
Kyo: Huh, kalau begitu, kita berempat memang diberi tahunya, tapi kenapa justru MZP yang tidak tahu?
Reno: Aku tahu masalah ini, kemarin aku bertanya kepada teman Juwita Malam, dan dia menceritakan bahwa MZP pernah meminta langsung nomor handphonenya tetapi dia tidak mau memberitahukannya dengan alasan yang tidak jelas.
Setelah itu, mereka saling bertatapan, lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, menertawakan kenaifan MZP. Mengapa nasibnya bisa semalang itu.
The End of The Mahmuders
Akhirnya, anggota The Mahmuders sepakat memberitahukan nomor tersebut kepada MZP. Tapi yah, mungkin itulah Mahmud, bukan dia namanya kalau tidak melakukan hal yang memuakkan. Entah kata-kata apa yang barusan dikirimkan oleh Mahmud kepada Juwita Malam sehingga pada akhirnya Reno berhasil mengetahui isi pesan balasan dari Juwita Malam tersebut yang berbunyi: "banyak manusia hanya melihat keindahan, lalu keindahan itu diselimuti nafsu, lalu mereka sebut itu cinta, rugi lah aku jika termasuk diantara mereka, karena jelas Allah maha indah..". Saat itu, Mahmud tampak lesu, dia tidak mau lagi berbagi dengan para The Mahmuders, atau karena sejak saat itu para anggota lain sering kali berkata: Kasiaaan deh Mahmud, hahaha..!. Para anggota lain hanya bisa tersenyum-senyum lucu saja melihatnya, apalagi Reno dan Kyo yang sering terang-terangan menertawakan Mahmud Zaenal Panggabean.
(NB: tulisan ini bahkan sudah dibaca oleh MZP dan walau dengan berat hati akhirnya diizinkan untuk dipublikasikan, hehe)
Chapter 2, Augustus 08th '12
Di Jatinegara kita kan berjumpa, berilah nama, alamat serta..
Satu tahun bukanlah hal yang sebentar bagi persahabatan mereka. Ya, mungkin memang The Mahmuders sudah tidak seperti dulu lagi, tapi yang namanya persahabatan tak bisa selesai begitu saja. Satu tahun adalah waktu yang memisahkan mereka, dengan kesibukan mereka masing-masing sekarang. Jarak juga menambah dinding pemisah diantara mereka, lihat saja Marco yang sekarang bekerja di sebuah perusahaan Otomotif di Pekanbaru, Reno di perusahaan forwarding di daerah pelabuhan yang sebetulnya cukup jauh juga dari Medan, Sato yang sedang berjuang dengan tugas akhirnya (kasihannya dia pas giliran nyusun tugas akhir, senior-seniornya di The Mahmuders justru udah berpencar kemana-mana, hehe), dan Juwita Malam, ah, orang ini memang selalu menimbulkan pertanyaan. Terakhir kali Kyo berkomunikasi lewat telepon dengan Juwita sekitar dua bulan yang lalu, dan Kyo cukup terkejut saat mendengar bahwa dia sedang sibuk karena mengajar secara suka rela di rumah belajar bentukan temannya. Yah, memang agak sulit diterima oleh akal Kyo, mengapa sudah zaman begini masih ada orang yang berbuat suka rela, walaupun itu untuk mereka yang kurang mampu. Begitulah, mungkin beberapa hal yang tidak masuk akal seperti itu yang membuat semua anggota The Mahmuders menaruh kekaguman pada Juwita Malam. Lalu, bagaimana dengan The Chosen One alias si Dinosaurus alias si Tahi Lalat Ultraman (inget tanda item gede di pipinya MZP) alias si Ayam Jago, Mahmud, hehe. Si abang jadul itu akhirnya memfokuskan diri untuk melanjutkan usahanya dengan abangnya yang semenjak dari kuliah sudah dilakukannya.
The Mahmuders yang memang pada awalnya terbentuk secara tidak sengaja, dengan berbagai kesamaan, satu kampung halaman, mahasiswa bokek, dan obsesinya Mahmud. Ya, obsesi Mahmud tersebut (baca: The End Of The Mahmuders) tak dapat dipungkiri menjadi pemersatu mereka yang memiliki karakter yang sangat berbeda, hingga akhirnya saling membantu Mahmud (atau membantu diri masing-masing) untuk mendapatkan Juwita walaupun berakhir tragis, haha. Satu kampung halaman, ya, itu kesamaan mutlak diantara mereka semua. The Mahmuders sudah mempersiapkan pertemuan mereka, dengan menyesuaikan ke jadwal libur (jatah libur semua, gak ada yang dapet cuti, haha). Pasti akan seru, dengan pemikiran baru dan pengalaman baru, kita lihat saja, apakah masih ada Mahmud dengan kata mendayu-dayunya jika berbicara tentang Juwita kepada yang lain, tapi terlihat gugup setengah mati kalau Juwita di depannya, haha.
Persahabatan memang kadang terjadi dengan cara yang bodoh, tapi bisa jadi persahabatan seperti itu yang bertahan kan, hehe. Salam
1. The King Marco
Sosok yang paling pendiam diantara The Mahmuders lain.
2. Kyo
Anggota yang paling keren daripada semua anggota The Mahmuders lain. Hehe..
3. Satoshi-chan
Sebenarnya, Sato adalah junior Kyo disaat SMA. Sato selalu menganggap Kyo adalah gurunya dan selalu memanggil Kyo dengan panggilan Senior. Pemuda berumur 19 tahun, paling muda diantara anggota lainnya, memiliki wajah yang manis (padahal laki-laki), terkadang bahkan membuat perempuan iri melihatnya.
4. Reno The Spy
Reno adalah lelaki yang lihai mengumpulkan informasi. Keahliannya itu membuat dirinya menjadi sumber informasi untuk tugas-tugas The Mahmuders dalam membantu MZP.
Juwita Malam
Nama The Mahmuders sendiri diambil dari tweet status seseorang yang berhasil diketahui oleh Reno. Orang tersebut adalah sosok yang sangat dikagumi oleh MZP. Salah satu anggota pengajian perempuan yang memiliki nama mirip seperti benda bulat di langit yang mucul di malam hari, hingga pada suatu hari MZP memberikan julukan kepadanya: Juwita Malam. Anggota lain mengaggap julukan jadul MZP ini hanya karena pengajian diadakan di malam hari, sehingga hanya pada saat itu MZP sedikit dapat melihat orang yang dijulukinya Juwita Malam tersebut. Sebenarnya, anggota lain juga mengaguminya, hanya saja tak berlebihan seperti Mahmud yang suka menuliskan sastra-sastra jadul. Satu hal yang sangat disayangkan, sang Juwita Malam tak menghiraukan sedikitpun apa yang dirasakan oleh MZP, bahkan dengan jelas menunjukkan sikap tidak sukanya terhadap usaha yang dilakukan anggota The Mahmuders lain, hingga suatu hari Reno melacak informasi tentangnya dan berhasil mem-follow jejaring sosial milik Juwita Malam tersebut, lalu menemukan kalimat status yang diatas tadi. Sejak saat itulah, mereka memiliki nama The Mahmuders, nama yang secara tidak sengaja diketahui oleh mereka.
Sungguh Naif
Suatu hari, Kyo yang sedang berkumpul dengan Marco dan Reno melihat Sato-chan yang kelihatannya tampak sedih dan memikirkan sesuatu.
Kyo: Hey, Sato-chan, ada apa denganmu? mengapa wajahmu daritadi sedih begitu?
Sato-chan: Hmm, tidak senior, aku tidak apa-apa.
Kyo: Huh, kalau begitu mengapa wajahmu sedih begitu, ya sudah, sekarang belikan aku pulsa agar besok aku mudah menghubungimu dan mengajarkan jurus baru. (Kyo memang sering memanfaatkan Sato-chan dengan alasan yang tidak jelas)
Sato-chan: Hmm, baik senior. (Sato bergegas walau tampak lesu)
Marco: Aku heran, ada apa ya dengan Sato?
Reno: Tadi aku melihat dia sedang berbicara dengan Mahmud, tak banyak yang bisa kudengar, tetapi sepertinya mereka membicarakan nomor telepon.
Kyo: Ya sudah, sebentar lagi dia kembali, kita tanyakan semua itu.
Tak lama, pulsa di handphone Kyo pun tersisi, lalu Sato datang lagi.
Reno: Sato, apakah tadi kau bertengkar dengan MZP?
Kyo: Ya, benarkah itu, Sato-chan?
Sato-chan: Hmm, tidak, tadi kami hanya berbicara sedikit.
Marco: Ah, jujur sajalah, lalu mengapa setelah berbicara dengannya kau tampak sedih?
Sato-chan: Hmm, sebenarnya tadi MZP marah kepadaku karena aku memiliki nomor handphone Juwita Malam.
Kyo: memangnya MZP tidak mengetahui nomornya? kalau aku tahu, karena kadang aku sering bertanya kepadanya soal pengajian, dan memang dia sendiri yang memberitahukannya kepadaku, apa kalian juga mengetahuinya?
Marco: Ya, aku juga tahu.
Reno: Aku juga.
Kyo: Huh, kalau begitu, kita berempat memang diberi tahunya, tapi kenapa justru MZP yang tidak tahu?
Reno: Aku tahu masalah ini, kemarin aku bertanya kepada teman Juwita Malam, dan dia menceritakan bahwa MZP pernah meminta langsung nomor handphonenya tetapi dia tidak mau memberitahukannya dengan alasan yang tidak jelas.
Setelah itu, mereka saling bertatapan, lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, menertawakan kenaifan MZP. Mengapa nasibnya bisa semalang itu.
The End of The Mahmuders
Akhirnya, anggota The Mahmuders sepakat memberitahukan nomor tersebut kepada MZP. Tapi yah, mungkin itulah Mahmud, bukan dia namanya kalau tidak melakukan hal yang memuakkan. Entah kata-kata apa yang barusan dikirimkan oleh Mahmud kepada Juwita Malam sehingga pada akhirnya Reno berhasil mengetahui isi pesan balasan dari Juwita Malam tersebut yang berbunyi: "banyak manusia hanya melihat keindahan, lalu keindahan itu diselimuti nafsu, lalu mereka sebut itu cinta, rugi lah aku jika termasuk diantara mereka, karena jelas Allah maha indah..". Saat itu, Mahmud tampak lesu, dia tidak mau lagi berbagi dengan para The Mahmuders, atau karena sejak saat itu para anggota lain sering kali berkata: Kasiaaan deh Mahmud, hahaha..!. Para anggota lain hanya bisa tersenyum-senyum lucu saja melihatnya, apalagi Reno dan Kyo yang sering terang-terangan menertawakan Mahmud Zaenal Panggabean.
(NB: tulisan ini bahkan sudah dibaca oleh MZP dan walau dengan berat hati akhirnya diizinkan untuk dipublikasikan, hehe)
Chapter 2, Augustus 08th '12
Di Jatinegara kita kan berjumpa, berilah nama, alamat serta..
Satu tahun bukanlah hal yang sebentar bagi persahabatan mereka. Ya, mungkin memang The Mahmuders sudah tidak seperti dulu lagi, tapi yang namanya persahabatan tak bisa selesai begitu saja. Satu tahun adalah waktu yang memisahkan mereka, dengan kesibukan mereka masing-masing sekarang. Jarak juga menambah dinding pemisah diantara mereka, lihat saja Marco yang sekarang bekerja di sebuah perusahaan Otomotif di Pekanbaru, Reno di perusahaan forwarding di daerah pelabuhan yang sebetulnya cukup jauh juga dari Medan, Sato yang sedang berjuang dengan tugas akhirnya (kasihannya dia pas giliran nyusun tugas akhir, senior-seniornya di The Mahmuders justru udah berpencar kemana-mana, hehe), dan Juwita Malam, ah, orang ini memang selalu menimbulkan pertanyaan. Terakhir kali Kyo berkomunikasi lewat telepon dengan Juwita sekitar dua bulan yang lalu, dan Kyo cukup terkejut saat mendengar bahwa dia sedang sibuk karena mengajar secara suka rela di rumah belajar bentukan temannya. Yah, memang agak sulit diterima oleh akal Kyo, mengapa sudah zaman begini masih ada orang yang berbuat suka rela, walaupun itu untuk mereka yang kurang mampu. Begitulah, mungkin beberapa hal yang tidak masuk akal seperti itu yang membuat semua anggota The Mahmuders menaruh kekaguman pada Juwita Malam. Lalu, bagaimana dengan The Chosen One alias si Dinosaurus alias si Tahi Lalat Ultraman (inget tanda item gede di pipinya MZP) alias si Ayam Jago, Mahmud, hehe. Si abang jadul itu akhirnya memfokuskan diri untuk melanjutkan usahanya dengan abangnya yang semenjak dari kuliah sudah dilakukannya.
The Mahmuders yang memang pada awalnya terbentuk secara tidak sengaja, dengan berbagai kesamaan, satu kampung halaman, mahasiswa bokek, dan obsesinya Mahmud. Ya, obsesi Mahmud tersebut (baca: The End Of The Mahmuders) tak dapat dipungkiri menjadi pemersatu mereka yang memiliki karakter yang sangat berbeda, hingga akhirnya saling membantu Mahmud (atau membantu diri masing-masing) untuk mendapatkan Juwita walaupun berakhir tragis, haha. Satu kampung halaman, ya, itu kesamaan mutlak diantara mereka semua. The Mahmuders sudah mempersiapkan pertemuan mereka, dengan menyesuaikan ke jadwal libur (jatah libur semua, gak ada yang dapet cuti, haha). Pasti akan seru, dengan pemikiran baru dan pengalaman baru, kita lihat saja, apakah masih ada Mahmud dengan kata mendayu-dayunya jika berbicara tentang Juwita kepada yang lain, tapi terlihat gugup setengah mati kalau Juwita di depannya, haha.
Persahabatan memang kadang terjadi dengan cara yang bodoh, tapi bisa jadi persahabatan seperti itu yang bertahan kan, hehe. Salam
keindahan sekarang tidaklah murni terbalut hiasan-2 syetan yang selalu menggoda manusia betul ga gan
BalasHapussaya malah baru tahu tentang the mahmuders ini loh!.. beneran, nggak ada clue tentang komunitas ini, apalagi terbilang masih bebrapa tahun berdiri..
BalasHapuskalo emang aliran sesat, rasanya pemerintah nanti akan bertindak
boleh gabung bang?
BalasHapusMahmuders ....???? baru dengar ..dan gak ngerti ... ini aliran sesat ya ..???
BalasHapusBaru tahu saya ada mahmuders, semakin banyak aliran sesat bertebaran........:)
BalasHapushaha.. kasihan MZP, tapi aku suka kata2 si juwita malam..
BalasHapus"banyak manusia hanya melihat keindahan, lalu keindahan itu diselimuti nafsu, lalu mereka sebut itu cinta, rugi lah aku jika termasuk diantara mereka, karena jelas Allah maha indah.."
aseekk...
The mahmuder, penolakan cinta Juwita Malam membuatnya bubar hahaha....
BalasHapuswihh mana nya keren keren yahh.
BalasHapushuhu.. Ini nyata ya mas, baru dengar THE MAHMUDERS. Haha kena korban cinta juga dia.
BalasHapusbaca postingan ini awalnya saya ragu kalau kisah nyata, ternyata...
BalasHapuspenolakannya lembut tapi dalem,kena... ahahaha
iyap,suka sama kutipannya juwita malam ^^
>mas warsito: tetapi keindahan duniawi sering menjadi tempat bagi setan untuk melancarkan aksinya mas, percaya deh..! >:)
BalasHapus>mas yoga: waaah, jahat banget nih mas yoga, masa dibilang The Mahmuders aliran sesat, hahaha..!
>mas i-one: hmm, sayangnya The Mahmuders udah bubar mas..
>mbak sukma: (lagi-lagi ada yang anggap The Mahmuders aliran sesat) T_T
>mas arief: (waaah, ini lagi, tolooong, The Mahmuders bukan aliran sesat)
>mas affie: betul mas, saya aja salut ama Juwita Malam.. :)
>mbak ami: hehe, begitulah mbak, kasihan si Mahmud..
>mas bayu: hmm, pasti maksudnya nama kan mas, hehe, iya, kreatifnya sang penulis, hehe..
>mas ardian: iya, kasian si Mahmud, kena kerjain ama tim suksesnya sendiri.. :D
>mbak faizani: wah, lembut, tapi dalem dan kena ya mbak? haha, rasakan itu MZP..!
mahmuders sejati? ada g' ya... hehe
BalasHapuspukulan telak dari juwita malam..hihihi :p
BalasHapuskayak dongeng ya.
BalasHapusbaru pertama kali denger tentang mahmuders B)
BalasHapus>mas fajar: saya rasa gak ada mas, hahaha..!
BalasHapus>mbak yen: iya mbak, sampe KO tuh, hehe..
>mbak fanny: iya mbak "The Fairy Tale Of Mahmud" hahaha..!
>mas pakies: walaikumsalam mas, mungkin MZP sulit untuk berbesar hati karena The Mahmuders lain tak henti-hentinya godain dia mas.. :)
>mas shudai: emang baru kali ini juga terbentuk mas, haha..!
Waduh hahaa.... baru mau nanya ini tulisan udah dibaca sama orangnya apa blum ternyata udah *Plak haha...
BalasHapushem... Ternyata awalnya kebentuk atas dasar kasian sama si mahmud toh? *eh bener gak sih? sayang udah bubar, coba masih ada haha.... :D bisa ngaji bareng lagi *kan awalnya dari pengajian haha..
maaf sebelumnya nie Sob, aku baru bisa berkunjung kesini lagi hhe... :D
Semangat n happy blogging
Saya benar2 baru dengaer ada komunitas mahmuders ini...untung saya baca posting mas ya, jd gak ketinggalan :)
BalasHapusSelamat sore mas, selamat beraktivitas
Aku ikut Negasin aja deh, klo The Mahmuders bukan Aliran sesat [Titik]... aduh2... heran ama komentar2 diatas, mbok ya klo mau koment tuh dibaca sampe tuntas dulu :)
BalasHapusGimana kabar hari ini Sob? semoga tetep semangat :)
happy blogging
xixixixi... :D
BalasHapusMaha Indah Allah, dengan segala keindahan Nya yang telah menghadirkan perasaan indah ( cinta ) ke dalam lubuk hati hamba Nya.
BalasHapuschika juga baru denger ada namanya mahmuders^^
BalasHapus>mas dj: masih ngaji kok kita nya mas, cuma sekarang kita sering ledekin mahmud aja, sampe mukanya merah gitu, karena sebetulnya dari awal kita udah tau bakalan begini, hehe.. iya nih, heran, kemana aja sih mas dj, ternyata lagi sibuk kerja.. hmm, betul mas, komen2 yang diatas itu saya ndak ngerti, kok bisa2nya sih bilang aliran sesat, ketauan ndak baca.. haha.. hari ini sangat menakjubkan mas, karena Allah tentunya.. happy blogging..! :)
BalasHapus>mas insan: wah, The Mahmuders gak sepenting itu mas..
>mbak cyaam: jauh-jauh datang cuma mau numpang ketawa doank? :(
>mas abi: hmm, tetap berhati-hati mas, mungkin itu hanya nafsu..
>mbak chika: huehehe.. namanya juga ilegal mbak.. :p
kalu bacanya sekilas, kesannya The Mahmuders itu kejam, sadis,, karena cara penyampaian mas yudhi ni.. menghipnotis pembaca dari awalnya, langsung aja mikir ya yang aneh--aneh,, hehe
BalasHapuspadahal faktanya hanya seputaran kegiatan tongkrongan mahasiswa di kampus,, keren2
wahh lucu juga namanya The Mahmuders....
BalasHapus>mbak pili: hehe, mbak ini bisa aja, The Mahmuders itu jauh dari kata sadis, hmm, betul juga mbak, tapi bukan di kampus saya karena saya hampir bosan dengan lingkungan kampus saya sendiri..
BalasHapus>mbak nia: hehe, seolah-olah nama itu sebutan buat fans2nya Mahmud kan mbak.. :p
Mau-mau!!
BalasHapusSuatu hari bakal ada yang namanya AuLLover.
Bang yudi gabung ya.
GYAHAHA
Hahahaah, asyik2 gan, hehehe, o iya, jika berkenan, ane tunggu follbacknya ya, alamat baru nih gan, mohon maaf sebelumnya...
BalasHapusSalam spirit dari Fahri's Articles
>dek aul: pasti dek, kalo Aul Lover terbebntuk, abang yang nyediain kaos gambar wajah aul dengan tulisan dibawahnya Pilih Aul, BBM turun..! abang pasti gabung..
BalasHapus>mas fahri: wah, iya mas, langsung menuju kesana..!
Wah background imagenya puanas puanas api hehehehhee. Mungkin semacam komunites mahmud kali ya jadi namanya Mahmuders. Korban cinta yang elegan. Wah wah sayang udah bubar ya. Wekekekekekee
BalasHapussudahlah, jangan berlarut sedih begitu, MZP. bagaimana kalau saya kasih nomor hp saya, mau ngisiin pulsanya kan? hahahahha......
BalasHapusada komen saya di-post ini
BalasHapuseh, sy gak komen deng sy ketawa -_-"
#tsaah
hehehehe indah bener persahabatannya dah..
BalasHapusku musti baca berulang-ulang baru aku paham... ini kisah MZP ditolak cintanya :D
BalasHapusthe mahmuders ^^
BalasHapusceritanya tak tertebak..
tebakanku salah.. hihi malu
dulu udah pernah baca, sekarang masih berlanjut ya #jempoldeh
BalasHapuskeindahan hanyalah milik ALLAH dan nafsu milik manusia yang terkadang menguasai dan dikuasai :)
BalasHapuswah ada update-annya :D
BalasHapusbtw backgroundnya keren
baru denger soal mahmuders
BalasHapussampe bolak balik baca baru rada ngeh...
Kunjungan hari Sabtu. Blogwalking. Ditunggu selalu artikel terbaru dan terkininya. Hehehehe. Salam kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
BalasHapushahaaa.....
BalasHapusmahmuders.....
kirain apaan...??
iseng banget...
:P
semoga MZP bahagia hingga akhir zaman...
BalasHapusHaloooo browww.... :) apa kabar nih?
BalasHapusTernyata aku bener2 udah pernah ngebaca postingan ini ya haha... pantes kok rasanya udah nggak asing sama nama The Madmuders, ternyata bener udah ada namaku dikomentar atas...
di re-publish ulang nih ceritanya? hhe...